TUGAS PENGANTAR LINGKUNGAN
Nama : Waskito wicaksono
Kelas : 2IB01
NPM : 17415111
JURUSAN
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS
GUNADARMA
Tahun
Ajaran PTA 2016/2017
Pertambangan
Permasalahan Lingkungan
Dalam Pembangunan Pertambangan Energi
Menurut jenis yang dihasilkan di Indonesia
terdapat antara lain pertambangan minyak dan gas bumi ; logam – logam mineral
antara lain seperti timah putih, emas, nikel, tembaga, mangan, air raksa, besi,
belerang, dan lain-lain dan bahan – bahan organik seperti batubara, batu-batu
berharga seperti intan, dan lain- lain.
Pembangunan dan pengelolaan pertambangan perlu
diserasikan dengan bidang energi dan bahan bakar serta dengan pengolahan
wilayah, disertai dengan peningkatan pengawasan yang menyeluruh.
Pengembangan
dan pemanfaatan energi perlu secara bijaksana baik itu untuk keperluan ekspor
maupun penggunaan sendiri di dalam negeri serta kemampuan penyediaan energi
secara strategis dalam jangka panjang. Sebab minyak bumi sumber utama pemakaian
energi yang penggunaannya terus meningkat, sedangkan jumlah persediaannya
terbatas. Karena itu perlu adanya pengembangan sumber-sumber energi lainnya
seperti batu bara, tenaga air, tenaga air, tenaga panas bumi, tenaga matahari,
tenaga nuklir, dan sebagainya.
Pencemaran lingkungan sebagai akibat
pengelolaan pertambangan umumnya disebabkan oleh faktor kimia, faktor fisik,
faktor biologis. Pencemaran lingkungan ini biasanya lebih daripada diluar
pertambangan. Keadaan tanah, air dan udara setempat di tambang mempunyai
pengarhu yang timbal balik dengan lingkunganya. Sebagai contoh misalnya
pencemaran lingkungan oleh CO sangat dipengaruhi oleh keaneka ragaman udara,
pencemaran oleh tekanan panas tergantung keadaan suhu, kelembaban dan aliran
udara setempat.
Suatu
pertambangan yang lokasinya jauh dari masyarakat atau daerah industri bila
dilihat dari sudut pencemaran lingkungan lebih menguntungkan daripada bila
berada dekat dengan permukiman masyarakat umum atau daerah industri. Selain itu
jenis suatu tambang juga menentukan jenis dan bahaya yang bisa timbul pada
lingkungan. Akibat pencemaran pertambangan batu bara akan berbeda dengan
pencemaran pertambangan mangan atau pertambangan gas dan minyak bumi. Keracunan
mangan akibat menghirup debu mangan akan menimbulkan gejala sukar tidur, nyeri
dan kejang – kejang otot, ada gerakan tubuh diluar kesadaran, kadang-kadang ada
gangguan bicara dan impotensi.
Melihat ruang
lingkup pembangunan pertambangan yang sangat luas, yaitu mulai dari pemetaan,
eksplorasi, eksploitasi sumber energi dan mineral serta penelitian deposit
bahan galian, pengolahan hasil tambang dan mungkin sampai penggunaan bahan
tambang yang mengakibatkan gangguan pad lingkungan, maka perlua adanya
perhatian dan pengendalian terhadap bahaya pencemaran lingkungan dan perubahan
keseimbangan ekosistem, agar sektor yang sangat vital untuk pembangunan ini
dapat dipertahankan kelestariannya.
Dalam pertambangan dan pengolahan minyak bumi
misalnya mulai eksplorasi, eksploitasi, produksi, pemurnian, pengolahan,
pengangkutan, serta kemudian menjualnyatidak lepas dari bahaya seperti bahaya
kebakaran, pengotoran terhadap lingkungan oleh bahan-bahan minyak yang
mengakibatkan kerusakan flora dan fauna, pencemaran akibat penggunaan
bahan-bahan kimia dan keluarnya gas-gas/ uap-uap ke udara pada proses pemurnian
dan pengolahan.
Dalam rangka
menghindari terjadinya kecelakaan pencemaran lingkungan dan gangguan
keseimbangan ekosistem baik itu berada di lingkungan pertambangan ataupun
berada diluar lingkungan pertambangan, maka perlu adanya pengawasan lingkungan
terhadap :
1.
Cara pengolahan pembangunan dan pertambangan.
2.
Kecelakaan pertambangan.
3.
Penyehatan lingkungan pertambangan.
4.
Pencemaran dan penyakit-penyakit yang mungkin timbul.
Cara Pengelolaan
Pembangunan Pertambangan
Sumber daya bumi di budang pertambangan harus
dikembangkan semaksimal mungkin untuk tercapainya pembangunan. Dan untuk ini
perlu adanya survey dan evaluasi yang terintegrasi dari para alhi agar
menimbulkan keuntungan yang besar dengan sedikit kerugian baik secara ekonomi
maupun secara ekologis.
Penggunaan
ekologis dalam pembangunan pertambangan sangat perlu dalam rangka meningkatkan
mutu hasil pertambangan dan untuk memperhitungkan sebelumnya pengaruh aktivitas
pembangunan pertambangan pada sumber daya dan proses alam lingkungan yang lebih
luas.
Segala pengaruh
sekunder pada ekosistem baik local maupun secara lebih luas perlu
dipertimbangkan dalam proses perencanaan pembangunan pertambangan, dan
sedapatnya evaluasi sehingga segala kerusakan akibat pembangunan pertambangan
ini dapat dihindari atau dikurangi, sebab melindungi ekosistem lebih mudah
daripada memperbaikinya.
Dalam pemanfaatan sumber daya pertambangan
yang dapat diganti perencanaan, pengolahan dan penggunaanya harus hati-hati
seefisien mungkin. Harus tetap diingat bahwa generasi mendatang harus tetap
dapat menikmati hasil pembangunan pertambangan ini.
Kecelakaan di
Pertambangan
Usaha pertambangan adalah suatu usaha yang
penuh dengan bahaya. Kecelakaan-kecelakaan yang sering terjadi, terutama pada
tambang-tambang yang lokasinya jauh dari tanah. Kecelakaan baik itu jatuh,
tertimpa benda-benda, ledakan-ledakan maupun akibat pencemaran atau keracunan oleh
bahan tambang. Oleh karena itu tindakan – tindakan penyelamatan sangatlah
diperlukan, misalnya memakai pakaian pelindung saat bekerja dalam pertambangan
seperti topi pelindung, but, baju kerja, dan lain – lain.
Contoh
sederhana karena kecelakaan kerja adalah terjadinya lumpur lapindo yang
terdapat di Porong, sidoarjo. Tragedi semburan lumpur lapindo yang terjadi
beberapa tahun silam, setidaknya menjadi bukti adanya kelalaian pekerja tambang
minyak yang lupa menutup bekas lubang untuk mengambil minyak bumi. Semburan di
Porong, sidoarjo bukan fenomena baru di kawasan Jawa Timur. Fenomena yang sama
terjadi di Mojokerto, Surabaya, Gunung Anyar, Rungkut, Purwodadi, jawa Tengah.
Bila melihat
empat lokasi tersebut, Porong ternyata berada pada jalur gunung api purba.
Gunung api ini mati jutaan tahun yang lalu dan tertimbun lapisan batuan dengan
kedalaman beberapa kilometer dibawah permukaan tanah saat ini. Tinjauan aspek
geologi dan penelitian sempel material lumpur di laboratorium yang dilakukan Tim
Ahli Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) sejak juni hingga pertengahan juli
menunjukkan, material yang dikeluarkan ke permukaan bumi memang berasal dari
produk gunung berap purba.
Penyehatan Lingkungan
Pertambangan, Pencemaran, dan Penyakit” yang Timbul
Program Lingkungan Sehat bertujuan untuk
mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan system
kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan lintas sektor berwawasan
kesehatan
Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan
tersebut meliputi:
(1) Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi
Dasar
(2) Pemeliharaan dan Pengawasan Kualitas
Lingkungan
(3) Pengendalian dampak risiko lingkungan
(4) Pengembangan wilayah sehat
Pencapaian
tujuan penyehatan lingkungan merupakan akumulasi berbagai pelaksanaan kegiatan
dari berbagai lintas sektor, peran swasta dan masyarakat dimana pengelolaan
kesehatan lingkungan merupakan penanganan yang paling kompleks, kegiatan
tersebut sangat berkaitan antara satu dengan yang lainnya yaitu dari hulu berbagai
lintas sector ikut serta berperan (Perindustrian, KLH, Pertanian, PU dll) baik
kebijakan dan pembangunan fisik dan Departemen Kesehatan sendiri terfokus
kepada hilirnya yaitu pengelolaan dampak kesehatan.
Sebagai
gambaran pencapaian tujuan program lingkungan sehat disajikan dalam per
kegiatan pokok melalui indikator yang telah disepakati serta beberapa kegiatan
yang dilaksanakan sebagai berikut:
PENYEDIAAN
AIR BERSIH DAN SANITASI
Adanya perubahan paradigma dalam pembangunan
sektor air minum dan penyehatan lingkungan dalam penggunaan prasarana dan
sarana yang dibangun, melalui kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
yang ditandatangani oleh Bappenas, Departemen Kesehatan, Departemen Dalam
Negeri serta Departemen Pekerjaan Umum sangat cukup signifikan terhadap
penyelenggaraan kegiatan penyediaan air bersih dan sanitasi khususnya di
daerah. Strategi pelaksanaan yang diantaranya meliputi penerapan pendekatan
tanggap kebutuhan, peningkatan sumber daya manusia, kampanye kesadaran
masyarakat, upaya peningkatan penyehatan lingkungan, pengembangan kelembagaan
dan penguatan sistem monitoring serta evaluasi pada semua tingkatan proses
pelaksanaan menjadi acuan pola pendekatan kegiatan penyediaan Air Bersih dan
Sanitasi.
Direktorat
Penyehatan Lingkungan sendiri guna pencapaian akses air bersih dan sanitasi
diperkuat oleh tiga Subdit Penyehatan Air Bersih, Pengendalian Dampak Limbah,
Serta Penyehatan Sanitasi Makanan dan Bahan Pangan juga didukung oleh kegiatan
dimana Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan donor agency internasional,
seperti ADB, KFW German, WHO, UNICEF, dan World Bank yang diimplementasikan
melalui kegiatan CWSH, WASC, Pro Air, WHO, WSLIC-2 dengan kegiatan yang
dilaksanakan adalah pembinaan dan pengendalian sarana dan prasarana dasar
pedesaan masyarakt miskin bidang kesehatan dengan tujuan meningkatkan status
kesehatan, produktifitas, dan kualitas hidup masyarakat yang berpenghasilan
rendah di pedesaan khususnya dalam pemenuhan penyediaan air bersih dan
sanitasi.
Menurut saya
pertambangan memang sangat berperan penting bagi jaman sekarang. Soalnya smua
kehidupan di bumi ini menggunakan bahan-bahan yang ada di pertambangan.
Contohnya :
1.
a) Biji besi digunakan sebagai bahan dasar membuat alat-alat
rumah tangga,mobil,motor,dll
2.
b) Alumunium digunakan sebagai bahan dasar membuat pesawat
3.
c) Emas digunakan untuk membuat kalung,anting,cincin
4.
d) Tembaga digunakan sebagai bahan dasar membuat kabel
5.
e) Dan masih banyak lagi seperti perak,baja,nikel,batu
bara,timah,pasir kaca,dll
Seperti yang dikatakan bahwa dimana ada suatu
aktivitas pasti disitu ada kerusakan lingkungan. Dan kerusakan lingkungan di
pertambangan adalah :
1. PEMBUKAAN LAHAN SECARA LUAS
Dalam masalah
ini biasanya investor membuka lahan besar-besaran,ini menimbulkan pembabatan
hutan di area tersebut. Di takutkan apabila area ini terjadi longsor banyak
memakan korban jiwa.
2. MENIPISNYA SDA YANG TIDAK BISA DIPERBAHARUI
Hasil
petambangan merupakan Sumber Daya yang Tidak Dapat diperbarui lagi. Ini menjadi
kendala untuk masa-masa yang akan datang. Dan bagi penerus atau cicit-cicitnya.
3. MASYARAKAT DIPINGGIR AREA PERTAMBANGAN MENJADI RISIH
Biasanya
pertambangan membutuhkan alat-alat besar yang dapat memecahkan telinga. Dan
biasanya kendaraan berlalu-lalang melewati jalanan warga. Dan terkadang warga
menjadi kesal.
4. PEMBUANGAN LIMBAH PERTAMBANGAN YANG TIDAK SESUAI TEMPATNYA
Dari
sepenggetahuan saya bahwa ke banyakan pertambangan banyak membuang limbahnya
tidak sesuai tempatnya. Biasanya mereka membuangnya di kali,sungai,ataupun
laut. Limbah tersebut tak jarang dari sedikit tempat pertambangan belum di
filter. Hal ini mengakibatkan rusaknya di sector perairan.
5. PENCEMARAN UDARA
Di saat
pertambangan memerlukan api untuk meleburkan bahan mentah,biasanya penambang tidak
memperhatikan asap yang di buang ke udara. Hal ini mengakibatkan rusaknya ozon.
Sejauh mana Anda
mengetahui tentang cara pengelolaan pembangunan Pertambangan ?
Dari petinjauan saya,bahwa pengelolaan
pembangunan pertambangan membutuhkan dana dari investor,tenaga kerja yang
terlatih,alat-alat pertambangan,dan area pertambangan. Dari survey saya,
pertambangan di Indonesia ada dua jenis, yang pertama lewat jalan illegal,yang
kedua non-ileggal. Biasanya yang membedakan illegal dan non-illegal adalah hak
pertambangan meliputi pajak negara.
Penanaman modal untuk pertambangan
terhitung milyaran ataupun trilyunan. Sedangkan area pertambangan di Indonesia
tersebar dimana-mana. Investor-investor yang menanamkan modalnya biasanya takut
bangkrut,dikarenakan rupiah sangat kecil nilainya.
Dari pengalaman yang terjadi, di area
pertambangan biasanya tertimbun dalam area tersebut. Ini biasanya dikarenakan
gempa atau retaknya lapisan tanah. Adapun kecelakaan dikarenakan lalai atau
ceroboh disaaat bekerja. Hal ini sering terjadi di area pertambangan,dan tak
ada satu orang pun yang tewas karena hal seperti itu.
Biasanya dapat
dilihat bahwa dari sisi keamanan belum terjamin keselamatannya. Hal ini menjadi
bertambahnya angka kematian di area pertambangan. Memang jelas berbeda dari
pertambangan yang terdapat di negara meju. Negara mereka menggunakan alat-alat
yang lebih canggih lagi dari pada negara kita. Dan tingkat keselamatan jauh
lebih aman dari pada di negara ini.
2.Industri
Permasalahan Lingkungan Dalam
Pembangunan Industri
Lingkungan merupakan suatu topik yang tidak
akan pernah mati untuk dibahas. Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi
fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya,
mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam
lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan
bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan
biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah,
udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah
segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan
mikro-organisme (virus dan bakteri).
Kita sebagai salah satu makhluk hidup di dunia
tidak akan bisa terpisah dari lingkungan. Lingkungan ini banyak di manfaatkan
oleh seluruh makhluk hidup, salah satunya oleh manusia lingkungan di jadikan
kerabat untuk melakukan kegiatan pembangunan industri.
Namun di balik semua kegiatan pembangunan industri
terdapat banyak masalah yang harus di tindak lanjuti. Misalnya saja pencemaran
lingkungan sebagai dampak dari proses pertambangan umumnya disebabkan oleh
bahan yang dapat berupa faktor kimia, fisika dan biologi. Pencemaran ini
biasanya terjadi di dalam dan di luar pertambangan yang dapat berbeda
antara satu jenis pertambangan dengan jenis pertambangan lainnya. Contoh
Pertambangan minyak bumi yang mempunyai aktivitas mulai dari eksplorasi,
produksi, pemurnian, pengolahan, penganngkutan, dan penjualan tidak lepas dari
berbagai bahaya.
Keracunan Bahan
Logam/Metaloid pada Industrialisasi
Manusia bukan hanya menderita sakit karena
menghirup udara yang tercemar, tetapi juga akibat mengasup makanan yang
tercemar logam berat. Sumbernya sayur-sayuran dan buah-buahan yang ditanam di
lingkungan yang tercemar atau daging dari ternak yang makan rumput yang sudah
mengandung logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Akhir-akhir ini kasus keracunan logam berat
yang berasal dari bahan pangan semakin meningkat jumlahnya. Pencemaran logam
berat terhadap alam lingkungan merupakan suatu proses yang erat hubungannya
dengan penggunaan bahan tersebut oleh manusia.
Pencemaran lingkungan oleh logam berat dapat
terjadi jika industri yang menggunakan logam tersebut tidak memperhatikan
keselamatan lingkungan, terutama saat membuang limbahnya. Logam-logam tertentu
dalam konsentrasi tinggi akan sangat berbahaya bila ditemukan di dalam
lingkungan (air, tanah, dan udara).
Sumber utama kontaminan logam berat sesungguhnya
berasal dari udara dan air yang mencemari tanah. Selanjutnya semua tanaman yang
tumbuh di atas tanah yang telah tercemar akan mengakumulasikan logam-logam
tersebut pada semua bagian (akar, batang, daun dan buah).
Ternak akan memanen logam-logam berat yang ada
pada tanaman dan menumpuknya pada bagian-bagian dagingnya. Selanjutnya manusia
yang termasuk ke dalam kelompok omnivora (pemakan segalanya), akan tercemar
logam tersebut dari empat sumber utama, yaitu udara yang dihirup saat bernapas,
air minum, tanaman (sayuran dan buah-buahan), serta ternak (berupa daging,
telur, dan susu).
Sesungguhnya, istilah logam berat hanya
ditujukan kepada logam yang mempunyai berat jenis lebih besar dari 5 g/cm3.
Namun, pada kenyataannya, unsur-unsur metaloid yang mempunyai
sifat berbahaya juga dimasukkan ke dalam
kelompok tersebut. Dengan demikian, yang termasuk ke dalam kriteria logam berat
saat ini mencapai lebih kurang 40 jenis unsur. Beberapa contoh logam berat yang
beracun bagi manusia adalah: arsen (As), kadmium (Cd), tembaga (Cu), timbal
(Pb), merkuri (Hg), nikel (Ni), dan seng (Zn).
Arsen
Arsen (As) atau sering disebut arsenik adalah
suatu zat kimia yang ditemukan sekitar abad-13. Sebagian besar arsen di alam
merupakan bentuk senyawa dasar yang berupa substansi inorganik. Arsen inorganik
dapat larut dalam air atau berbentuk gas dan terpapar pada manusia. Menurut
National Institute for Occupational Safety and Health (1975), arsen inorganik
bertanggung jawab terhadap berbagai gangguan kesehatan kronis, terutama kanker.
Arsen juga dapat merusak ginjal dan bersifat racun yang sangat kuat.
Merkuri
Merkuri (Hg) atau air raksa adalah logam yang
ada secara alami, merupakan satu-satunya logam yang pada suhu kamar berwujud
cair. Logam murninya berwarna keperakan, cairan tak berbau, dan mengkilap. Bila
dipanaskan sampai suhu 3570C, Hg akan menguap. Selain untuk kegiatan
penambangan emas, logam Hg juga digunakan dalam produksi gas klor dan soda
kaustik, termometer, bahan tambal gigi, dan baterai.
Walaupun Hg hanya terdapat dalam konsentrasi
0,08 mg/kg kerak bumi, logam ini banyak tertimbun di daerah penambangan. Hg
lebih banyak digunakan dalam bentuk logam murni dan organik daripada bentuk
anorganik. Logam Hg dapat berada pada berbagai senyawa. Bila bergabung dengan klor,
belerang, atau oksigen, Hg akan membentuk garam yang biasanya berwujud padatan
putih. Garam Hg sering digunakan dalam krim pemutih dan krim antiseptik.
Timbal
Logam timbal (Pb) merupakan logam yang sangat
populer dan banyak dikenal oleh masyarakat awam. Hal ini disebabkan oleh
banyaknya Pb yang digunakan di industri nonpangan dan paling banyak menimbulkan
keracunan pada makhluk hidup. Pb adalah sejenis logam yang lunak dan berwarna
cokelat kehitaman, serta mudah dimurnikan dari pertambangan.
Dalam pertambangan, logam ini berbentuk
sulfida logam (PbS), yang sering disebut galena. Senyawa ini banyak ditemukan
dalam pertambangan di seluruh dunia. Bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan Pb
ini adalah sering menyebabkan keracunan.
Keracunan Bahan Organis
pada Industrialisasi
Kemajuan industri selain membawa dampak
positif seperti meningkatnya pendapatan masyarakat dan berkurangnya
pengangguran juga mempunyai dampak negatif yang harus diperhatikan terutama
menjadi ancaman potensial terhadap lingkungan sekitarnya dan para pekerja di
industri. Salah satu industri tersebut adalah industri bahan – bahan organik
yaitu metil alkohol, etil alkohol dan diol. Tenaga kerja sebagai sumber
daya manusia adalah aset penting dari kegiatan industri, disamping modal dan
peralatan. Oleh karena itu tenaga kerja harus dilindungi dari bahaya – bahaya
lingkungan kerja yang dapat mengancam kesehatannya.
Metil alkohol dipergunakan sebagai pelarut
cat, sirlak, dan vernis dalam sintesa bahan – bahan kimia untuk denaturalisasi
alkohol, dan bahan anti beku. Pekerja – pekerja di industri demikian mungkin
sekali menderita keracunan methanol. Keracunan tersebut mungkin terjadi oleh
karena menghirupnya, meminumnya atau karena absorbsi kulit. Keracunan
akut yang ringan ditandai dengan perasaan lelah, sakit kepala, dan penglihatan
kabur, Keracunan sedang dengan gejala sakit kepala yang berat, mabuk , dan
muntah, serta depresi susunan syaraf pusat, penglihatan mungkin buta sama
sekali baik sementara maupun selamanya. Pada keracunan yang berat terdapat pula
gangguan pernafasan yang dangkal, cyanosis, koma, menurunnya tekanan darah,
pelebaran pupil dan bahkan dapat mengalami kematian yang disebabkan kegagalan
pernafasan.
Keracunan kronis biasanya terjadi oleh karena
menghirup metanol ke paru – paru secara terus menerus yang gejala – gejala
utamanya adalah kabur penglihatan yang lambat laun mengakibatkan kebutaan
secara permanen.
Nilai Ambang Batas (NAB) untuk metanol di
udara ruang kerja adalah 200 ppm atau 260 mg permeterkubik udara.
Etanol atau etil alkohol digunakan sebagai
pelarut, antiseptik, bahan permulaan untuk sintesa bahan -bahan lain. Dan untuk
membuat minuman keras. Dalam pekerjaan – pekerjaan tersebut keracunan akut
ataupun kronis bisa terjadi oleh karena meminumnya, atau kadang – kadang oleh
karena menghirup udara yang mengandung bahan tersebut, Gejala – gejala pokok
dari suatu keracunan etanol adalah depresi susunan saraf sentral. Untunglah di
Indonesia minum minuman keras banyak di hindari oleh pekerja sehingga ”problem
drinkers” di industri – industri tidak ditemukan, NAB di udara ruang kerja
adalah 1000 ppm atau 1900 mg permeter kubik.
Keracunan – keracunan oleh persenyawaan –
persenyawaan tergolong alkohol dengan rantai lebih panjang sangat jarang, oleh
karena makin panjang rantai makin rendah daya racunnya. Simtomatologi ,
pengobatan, dan pencegahannya hampir sama seperti untuk etanol.
Seperti halnya etanol, persenyawaan –
persenyawaan yang tergolong diol mengakibatkan depresi susunan saraf
pusat dan kerusakan – kerusakan organ dalam seperti ginjal, hati dan lain –
lain. Tanda terpenting keracunan adalah anuria dan narcosis. Keracunan akut
terjadi karena meminumnya, sedangkan keracunan kronis disebabkan penghirupan
udara yang mengandung bahan tersebut. Pencegahan – pencegahan antara lain
dengan memberikan tanda – tanda jelas kepada tempat – tempat penyimpanan
bahan tersebut.
Keracunan toksikan tersebut di atas
tidak akan terjadi manakala lingkungan kerja tidak sampai melebihi Nilai
Ambang Batas dan pemenuhan standar dilakukan secara ketat.
Perlindungan Masyarakat
Sekitar Perusahaan Industri
Masyarakat sekitar suatu perusahaan industri
harus dilindungi dari pengaruh-pengaruh buruk yang mungkin ditimbulkan oleh
industrialisasi dari kemungkinan pengotoran udara, air, makanan, tempat sekitar
dan lain-lain oleh sampah, air bekas dan udara dari perusahaan-perusahaan
industri.
Semua perusahaan industri harus memperhatikan
kemungkinan adanya pencemaran lingkungan, dimana segala macam hasil buangan
sebelum dibuang harus betul-betul bebas dari bahan yang bisa meracuni.
Untuk maksud tersebut, sebelum bahan-bahan
tadi keluar dari suatu industri harus diolah dahulu melalui proses pengolahan.
Cara pengolahan ini tergantung dari bahan apa yang dikeluarkan. Bila gas atau
uap beracun bisa dengan pembakaran atau dengan cara pencuciaan melalui proses
kimia sehingga uap/ udara yang keluar bebas dari bahan-bahan yang berbahaya.
Untuk udara atau air buangan yang mengandung partikel/bahan beracun, bisa
dengan cara pengendapan, penyaringan atau secara reaksi kimia sehingga bahan
yang keluar tersebut menjadi bebas dari bahan-bahan yang berbahaya.
Pemilihan cara ini pada umumnya didasarkan
atas faktor-faktor:
§
Bahaya tidaknya bahan-bahan buangan tersebut.
§
Besarnya biaya agar secara ekonomi tidak merugikan perusahaan
§
Derajat efektifnya cara yang dipakai.
§
Kondisi lingkungan setempat.
Selain oleh bahan-bahan buangan, masyarakat
juga harus terlindungi dari bahaya-bahaya oleh karena produk-produknya sendiri
dari suatu industri. Dalam hal ini pihak konsumen harus terhindar dari
kemungkinan keracunan atau terkenanya penyakit oleh hasil-hasil produksi.
Dampak Lingkungan
Industri
Kita telah menciptakan kerusakan bagi
ekosistem kita sendiri. Bumi kita memiliki banyak sekali keanekaragaman jenis
dan sumber daya alam. Manusia, atau yang disebut kita sendiri, terdiri dari
triliunan sel. Sel-sel tersebut menjalani sebuah proses yang berhubungan dengan
kehidupan. Itu mengindikasikan bahwa manusia adalah bagian dari alam yang
memiliki posisi sangat penting. Intelektual manusia, yang menyebabkan bumi ini
diambang kehancuran.
Peningkatan taraf hidup bangsa Indonesia harus
terus diusahakan melalui pertumbuhan ekonomi yang pesat dengan cara memajukan
pembangunan. Salah satu unsur penting dalam pembangunan tersebut adalah
pembangunan di bidang industri. Namun dalam kegiatan industri akan diikuti
dengan dampak negatif industri terhadap lingkungan hidup manusia.
Selain memberikan dampak-dampak positif,
pengembangan Kawasan Industri juga memiliki dampak-dampak yang negatif. Dampak
yang negatif/kerugian ini kebanyakan berkaitan dengan aspek lingkungan. Limbah
industri yang toksik akan memperburuk kondisi lingkungan, meningkatkan penyakit
pada manusia, dan kerusakan pada komponen lingkungan lainnya. Limbah cair
industri paling sering menimbulkan masalah lingkungan seperti kematian ikan,
keracunan pada manusia dan ternak, kematian plankton, akumulasi dalam daging
ikan dan molusca, terutama bila limbah cair tersebut mengandung racun seperti:
As, CN, Cr, Cd, Cu, F, Hg, Pb, atau Zn. Akumulasi racun dalam tubuh pada
konsentrasi yang tidak dapat ditoleransi bisa melumpuhkan organ bahkan
mematikan fungsi kerja otak.
Pertumbuhan Ekonomi dan
Lingkungan Hidup Terhadap Pembangunan Industri
Masyarakat sekitar suatu perusahaan industri
harus dilindungi dari pengaruh-pengaruh buruk yang mungkin ditimbulkan oleh
industrialisasi dari kemungkinan pengotoran udara, air, makanan, tempat sekitar
dan lain sebagainya yang mungkin dapat tercemari oleh limbah perusahaan
industri.
Semua perusahaan industri harus memperhatikan
kemungkinan adanya pencemaran lingkungan dimana segala macam hasil buangan
sebelum dibuang harus betul-betul bebas dari bahan yang bisa meracuni.
Untuk maksud tersebut, sebelum bahan-bahan
tadi keluar dari suatu industri harus diolah dahulu melalui proses pengolahan.
Cara pengolahan ini tergantung dari bahan apa yang dikeluarkan. Bila gas atau
uap beracun bisa dengan cara pembakaran atau dengan cara pencucian melalui
peroses kimia sehingga uadara/uap yang keluar bebas dari bahan-bahan yang
berbahaya. Untuk udara atau air buangan yang mengandung partikel/bahan-bahan
beracun, bisa dengan cara pengendapan, penyaringan atau secara reaksi kimia
sehingga bahan yang keluar tersebut menjadi bebas dari bahan-bahan yang
berbahaya.
Pemilihan cara ini pada umunya didasarkan atas
faktor-faktor
§
Bahaya tidaknya bahan-bahan buangan tersebut
§
Besarnya biaya agar secara ekonomi tidak merugikan
§
Derajat efektifnya cara yang dipakai
§
Kondisi lingkungan setempat
Selain oleh bahan bahan buangan, masyarakat
juga harus terlindungi dari bahaya-bahaya oleh karena produk-produknya sendiri
dari suatu industri. Dalam hal ini pihak konsumen harus terhindar dari
kemungkinan keracunan atau terkenanya penyakit dari hasil-hasil produksi.
Karena itu sebelum dikeluarkan dari perusahaan produk-produk ini perlu
pengujian telebih dahulu secara seksama dan teliti apakah tidak akan merugikan
masyarakat.
Perlindungan masyarakat dari bahaya-bahaya
yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produk industi adalah tugas wewenang
Departeman Perindustrian, PUTL, Kesehatan dan lain-lain. Dalam hal ini Lembaga
Konsumen Nasional akan sangat membantu masyarakat dari bahaya-bahaya
ketidakbaikan hasil-hasil produk khususnya bagi para konsumen umumnya bagi
kepentingan masyarakat secara luas.
Berdasarkan data dari Biro Pelatihan Tenaga
Kerja, penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sampai saat ini adalah
diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut,
§
sembrono dan tidak hati-hati
§
tidak mematuhi peraturan
§
tidak mengikuti standar prosedur kerja.
§
tidak memakai alat pelindung diri
§
kondisi badan yang lemah
Persentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3%
dikarenakan sebab yang tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam), selain
itu 24% dikarenakan lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat dan
73% dikarenakan perilaku yang tidak aman. Cara efektif untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja adalah dengan menghindari terjadinya lima perilaku
tidak aman yang telah disebutkan di atas.
Sebab-Sebab terjadinya Kecelakaan
Ada dua sebab utama terjadinya suatu
kecelakaan.
§
tindakan yang tidak aman
§
kondisi kerja yang tidak aman Suatu
Orang yang mendapat kecelakaan luka-luka
sering kali disebabkan oleh orang lain atau karena tindakannya sendiri yang
tidak menunjang keamanan kecelakaan sering terjadi yang diakibatkan oleh lebih
dari satu sebab. Kecelakaan dapat dicegah dengan menghilangkan hal – hal yang
menyebabkan kecelakan
Beberapa contoh tindakan yang tidak aman:
1.
Memakai peralatan tanpa menerima pelatihan yang tepat
2.
Memakai alat atau peralatan dengan cara yang salah
3.
Tanpa memakai perlengkapan alat pelindung, seperti kacamata
pengaman, sarung tangan atau pelindung kepala
4.
Bersendang gurau, tidak konsentrasi, bermain-main dengan teman
sekerja atau alat perlengkapan lainnya.
5.
sikap tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan dan membawa barang
berbahaya di tenpat kerja
6.
Membuat gangguan atau mencegah orang lain dari pekerjaannya atau
mengizinkan orang lain mengambil alih pekerjaannya, padahal orang tersebut
belum mengetahui pekerjaan tersebut
Sumber Refrensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar