Perbedaan Manager dan Pemimpin
Kita adalah pemimpin. Setidaknya kita adalah pemimpin bagi diri sendiri. Ungkapan diatas tentu sering kita dengar. Begitu juga dalam dunia bisnis, tanpa adanya pemimpin tentu sebuah perusahaan tidak akan jalan.
Warren Bennis dalam bukunya berjudul On Becoming Leader, menjelaskan perbedaan peran antara manager dan pemimpin sebagai berikut :
Manager mengelola sedangkan pemimpin menginovasi
Manager adalah tiruan sediangkan pemimpin orisinal
Manager mempertahankan pemimpin mengembangkan
Manager berfokus pada sistem dan struktur sedangkan pemimpin fokus kepada orang
Manager bergantung kepada pengawasan sedangkan pemimpin membangkitkan kepercayaan (bawahan)
Manager melihat jangka pendek sedangkan pemimpin melihat perspektif jangka panjang
Manager bertanya kapan dan bagaimana sedangkanpemimpin bertanya apa dan mengapa
Manager melihat hasil pokok sedangkan pemimpinmenatap masa depan
Manager meniru sedangkan pemimpin melahirkan
Manager menerima status quo sedangkan pemimpinmenantangnya
Manager adalah prajurit yang baik sedangkan pemimpin adalah dirinya sendiri
Manager melakukan hal-hal dengan benar sedangkan pemimpin melakukan hal-hal yang benar
Dari perbedaan diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa seorang Manager hanya berurusan dengan benda-benda, struktur, sistem dan efisiensi. Sedangkan seorang Pemimpin berurusan dengan efektivitas, orang, memberdayakan dan menyalurkan potensi yang dimiliki oleh orang lain.
Berdasarkan sumber kekuasaan yang diperoleh, seorang manajer dipilih melalui jalur formal (seperti dipilih oleh komisaris atau direktur) dengan dasar yuridis yang dimiliki. Artinya seseorang dapat menjadi manajer jika mempunyai dasar yuridis yaitu adanya surat keputusan atau surat pengangkatan.Sedangkan pemimpin (leader) kekuasaan yang dimiliki berdasarkan kontrak sosial dengan anggota atau bawahan.
Berkaitan dengan bawahan, manajer memiliki bawahan yang biasanya disebut sebagai staf atau karyawan yang memiliki posisi formal dalam struktur hierarki organisasi. Bawahan atau karyawan menuruti perintah-perintahmya, karena takut dikenakan hukuman oleh manajer. Sedangkan Pemimpin (leader) memiliki bawahan yang biasanya disebut sebagai pengikut. Bawahan atau pengikut menjalankan perintah dari pimpinan (leader) atas dasar kewibawaan pemimpin terhadap bawahan atau pengikutnya karena kecakapan dan kemampuan serta perlakuannya yang baik.
C. Teori Kepemimpinan
1) Kepemimpinan Awal
a. Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpin demokratis melibatkan bawahan,delegasi, wewenang dalam mendorong partisipasi.
b. Kepemimpinan Otokrasi
Gaya kepemimpinan otokrasi ini mendiktekan metode kerja membatasi partisipasi.
c. Kepemimpinan Laissez Faire
Gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan pada kelompok untuk membuat keputusan.
2) Kepemimpinan Kontemporer
Kepemimpinan kontemporer lebih menekankan kepada “pembentukan perilaku”. Pembentukan perilaku lebih mengutamakan kata-kata, gagasan dan kehadiran fisik untuk mengendalikan bawahan.
a. Kepemimpinan Kharismatik
Karisma merupakan sebuah atribusi yang berasal dari proses interaktif antara pemimpin dan para pengikut. Atribut-atribut karisma antara lain rasa percaya diri, keyakinan yang kuat, sikap tenang, kemampuan berbicara dan yang lebih penting adalah bahwa atribut-atribut dan visi pemimpin tersebut relevan dengan kebutuhan para pengikut. Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan oleh seorang pemimpin karismatik untuk merutinisasi karisma walaupun sukar untuk dilaksanakan. Kepemimpinan karismatik memiliki dampak positif maupun negatif terhadap para pengikut dan organisasi
b. Kepemimpinan Transformasional
Pemimpin pentransformasi (transforming leaders) mencoba menimbulkan kesadaran para pengikut dengan mengarahkannya kepada cita-cita dan nilai-nilai moral yang lebih tinggi. Dari teori ini memberikan suatu kejelasan tentang cara pemimpin transformasional mengubah budaya dan strategi-strategi sebuah organisasi. Pada umumnya, para pemimpin transformasional memformulasikan sebuah visi, mengembangkan sebuah komitmen terhadapnya, melaksanakan strategi-strategi untuk mencapai visi tersebut, dan menanamkan nilai-nilai baru.
c. Kepemimpinan Visioner
Pemimpin visioner adalah pemimpin yang memiliki karakter seorang pahlawan, khususnya dalam hal keberanian dan sikap rela berkorban untuk kebaikan yang lebih tinggi (greater good). Pemimpin yang visioner akan rela berkorban karena ia dapat melihat bahwa ada sesuatu yang berharga di ujung perjuangannya.
Pemimpin yang visioner berani untuk mengambil resiko demi mencapai visi yang diperjuangkannya. Seorang pemimpin visioner harus bisa menjadi penentu arah, agen perubahan, juru bicara dan pelatih.
Oleh Karena itu seorang pemimpin visioner harus:
Menyusun arah dan secara personal sepakat untuk menyebarkan kepemimpinan visioner ke seluruh organisasi
Memberdayakan para karyawan dalam bertindak untuk mendengar dan mengawasi umpan balik
Selalu memfokuskan perhatian dalam membentuk organisasi mencapai potensi terbesarnya.
sumber : http://husneeaibeth.blogspot.co.id/2013/12/perbedaan-pemimpin-dan-manager.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar